Dingin dini menyaksikan titis-titis embun yang meniti di tiap helai dedaunan
gerimis merembes dalam dingin yang meresap di setiap rongga-rongga dada
hembus angin menyampaikan seribu nuansa rasa
mencuit ingatan pada bisik-bisik pesan
di su
dut ini masih ada mimpi yang merajut desah-desah sejuta anganan
ingin sekali ku lontarkan saja desah itu ke dada malam
jauh ke dalam lazuardi rona langit
kuingin hanya binar cahaya yang menyapa pandangku
lalu menyuluh langkah-langkah kudus di denai laluanku
sejuta harapan mengalir bersama selaut mimpi
di muara sedar ia menongkah pilu yang membanjiri samudera hati
menyapu pergi parut-parut yang mencacatkan pandangan
dari luka pedih yang darahnya masih mengalir merah
dan masih terus membasahi kuburan yang tegap tanpa nisan….
ingin sekali ku lontarkan saja desah itu ke dada malam
jauh ke dalam lazuardi rona langit
kuingin hanya binar cahaya yang menyapa pandangku
lalu menyuluh langkah-langkah kudus di denai laluanku
sejuta harapan mengalir bersama selaut mimpi
di muara sedar ia menongkah pilu yang membanjiri samudera hati
menyapu pergi parut-parut yang mencacatkan pandangan
dari luka pedih yang darahnya masih mengalir merah
dan masih terus membasahi kuburan yang tegap tanpa nisan….